JENIS-JENIS LAMPU

JENIS-JENIS LAMPU

Hasil gambar untuk lampu lucutan gas
Lampu Listrik adalah suatu perangkat yang dapat menghasilkan cahaya saat dialiri arus listrik. Arus listrik yang dimaksud ini dapat berasal tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik terpusat (Centrally Generated Electric Power) seperti PLN dan Genset ataupun tenaga listrik yang dihasilkan oleh Baterai dan Aki. 

Ada beberapa jenis lampu listrik yang ada di pasaran. Tetapi yang umum digunakan untuk keperluan rumah tangga adalah:
  1. Lampu Pijar
Hasil gambar untuk LAMPU PIJAR
Ini adalah lampu bohlam biasa yang umum kita pakai. Ini adalah pengembangan dari lampu pijar seperti yang diciptakan tahun 1879 oleh Thomas Alva Edison. Edison bukanlah penemu pertama lampu pijar, tetapi usahanya menyebabkan lampu pijar ini dapat diproduksi secara massal sehingga dapat dinikmati orang-orang di seluruh dunia. Cahaya lampu ini dihasilkan dari berpijarnya filamen, kawat tipis yang terbuat dari tungsten, saat dialiri arus listrik. Filamen tungsten ini ditempatkan di dalam bola lampu (bohlam) kedap udara agar suhu panasnya terkonsentrasi di sekitar filamen tersebut. Dengan suhu kerja yang tinggi, filament akan berpijar lebih terang.

Kestabilan cahaya yang dihasilkan tergantung pada kestabilan aliran listrik. Jika tegangan listrik turun, maka pijaran cahaya juga meredup. Intensitas lampu ini sekitar 15 lumen/watt, sehingga untuk menghasilkan cahaya yang lebih terang, diperlukan juga energi listrik yang besar.

Karena temperatur kerja yang tinggi, lama kelamaan diameter kawat filamen akan terkikis dan akhirnya putus sehingga lampu sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Umumnya rata-rata usia pakai lampu pijar adalah 1.000 jam atau sekitar 4 bulan untuk penggunaan 8 jam sehari.

Efisiensinya juga rendah, karena hanya sekitar 5% dari energi listrik yang diubah menjadi energi cahaya. Sisanya diubah menjadi energi panas. Efisiensi ini termasuk rendah.

  1. Lampu Pendar
Hasil gambar untuk LAMPU PENDAR
Lampu ini adalah hasil pengembangan teknologi untuk mendapatkan lampu yang lebih efisien dari lampu pijar. Lampu pendar yang di Indonesia akrab disebut lampu fluorescent atau lampu neon ini diciptakan pada 1938.

Cahaya yang dihasilkan berasal dari proses eksitasi gas. Untuk lampu neon, seperti namanya, digunakan gas neon dan menghasilkan cahaya berwarna merah. Untuk lampu fluorescent, gas argon yang digunakan. Cahaya putih yang didapat adalah proses lanjutan dari proses eksitasi tadi dengan permukaan fosfor pada bagian dalam tabung lampu. Proses eksitasi terjadi dua kali, yang pertama menghasilkan sinar ultraviolet dengan menggunakan merkuri, proses yang kedua terjadi saat sinar ultraviolet bereaksi dengan atom fosfor menghasilkan cahaya.

Usia pakai lampu pendar lebih panjang dibandingkan lampu pendar, yaitu sebesar 8.500 – 10.000 jam. Intensitas cahaya lampu pendar juga lebih tinggi dari lampu pijar, yaitu sekitar 67 lumen/watt. Energi listrik yang diubah menjadi energi panas juga lebih rendah dibandingkan lampu pijar, sehingga tingkat efisiensinya juga lebih tinggi, oleh sebab itu lampu pendar disebut juga sebagai lampu hemat energi.

Keberadaan merkuri yang beracun menyebabkan lampu jenis ini, apalagi jika pecah, dirasa menjadi kurang akrab bagi pengguna dan lingkungan.

  1. Lampu LED
Hasil gambar untuk lampu led
Usaha untuk menciptakan lampu yang lebih efisien tetapi ramah lingkungan terus dikembangkan seiring perkembangan zaman yang kini mulai membahas soal isu lingkungan hidup masa ini dan masa depan. Lahirlah lampu dengan diode pemancar cahaya (light-emitting diode) atau saat ini dikenal sebagai lampu L.E.D. atau cukup sebagai lampu LED.

Penelitian lampu LED dimulai 1960-an dan berhasil menciptakan lampu LED merah dan hijau. Baru pada 1990-an, LED biru berhasil diciptakan oleh tiga ilmuwan Jepang Isamu Akasaki, Hiroshi Amano, dan Shuji Nakamura. Setelah LED biru berhasil dibuat, LED putih kemudian juga berhasil dibuat. Pada 2014, ketiga ilmuwan Jepang tadi dianugerahi hadiah Nobel Fisika berkat penemuan mereka ini.

Dibandingkan dengan kedua lampu sebelumnya, penghasil cahaya pada lampu LED sangatlah kecil. Hanya berukuran kurang dari 1 milimeter persegi! Karena ukuran yang kecil ini, diperlukan rangkaian dari beberapa LED untuk mendapatkan satu bola lampu sebagai alat penerangan. Ukuran yang kecil ini juga memberikan keuntungan, LED dapat digunakan pada berbagai fungsi. Bukan saja sebagai alat penerangan di jalan ataupun rumah, tetapi juga pada berbagai perangkat elektronik mulai dari remote control, layar televisi, layar monitor hingga layar perangkat telepon seluler.

Lampu LED memiliki intensitas cahaya sekitar 70 – 100 lumen/watt. Karena suhu kerja tidak terlalu panas, maka usia pakai pun bertambah, yaitu hingga 50.000 jam. Belum lagi dari nilai efisiensi yang mencapai 50% dari energi listrik diubah menjadi energi cahaya, sehingga lampu LED benar-benar menguntungkan untuk penggunaan jangka panjang.














Komentar

  1. DEWAPK^^ agen judi terpercaya, ayo segera bergabungan dengan kami
    dicoba keberuntungan kalian bersama kami dengan memenangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi segera buka link kami ya :) :)

    BalasHapus
  2. numpang promote ya min ^^
    buat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
    kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    BalasHapus

Posting Komentar